Senin, 30 Mei 2016

PROSES PEMBUATAN BLOK-V DENGAN MENGGUNAKAN MESIN SKRAP SEBAGAI AKSESORIS MESIN FRAIS




BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

            Seperti yang biasa didengar mesin merupakan alat yang membantu manusia untuk mempermudah pekerjaannya. Dalam pembahasan makalah ini berbicara tetntang mesin skrap. Apa itu mesin sekrap? Mesin sekrap dapat juga disebut mesin ketap atau serut merupakan mesin yang dapat mengerjakan bidang-bidang rata, cekung maupun cembung pada posisi mendatar maupun miring (Widarto dkk, 2008: 268). Mesin sekrap berbeda dengan mesin-mesin yang lain dengang mesin frais tetapi prinsip kerjanya hampir sama. Mesin skrap memiliki beberapa jenis yaitu sekrap vertikal, holizontal dan planner.
            Mesin skrap hanya bisa mengerjakan bidang rata saja, karena mekanismenya dirancang utuk mengerjakan bidang rata. Gerakannya maju—mundur untuk jenis vertikal. Mesin sekrap dapat mengerjakan bentuk-bentuk alur yang dikehendaki seperti alur-v, alur u, alur ekor burung bahkan bentuk yang bergelombang. Bentuk-bentuk tersebut disesuaikan profil pahat yang digunakan. Dalam pengoprasian mesin tersebut diperlukan standap oprasional prosedur agar terhindar dari kecelakaan kerja serta kerusakan pada mesin.
            Bermacam-macam benda kerja yang bisa dikerjakan oleh mesin skrap dengan ketentuan pengerjaan rata, salah satunya yaitu aksesoris ada mesin frais yaitu Blok-V. Apa itu Blok-V? Blok-V merupakan alat yang digunakan untuk membantu memegang benda berbentuk silindris (Widarto dkk, 2008: 204). Blok-V (lihat lampiran 1) dapat dapat dibuat dengan mesin sekrap dengan menggunakan jenis pahat yang mendukung untuk pembuatan blok-v tersebut. Dalam pembuatan blok-v memerlukan proses-proses yang bertahap untuk membentuk benda kerja tersebut. Dalam pembentukannya diperlukan ketelitian untuk mengerjakannya. Jika terdapat kesalahan ukuran atau benda tersebut tidak senter terhadap sayatan pahat dapat diketahui bahwa hasilnya tidak maksimal. Ketidak senteran hasil pengerjaan benda kerja jika digunakan sebagai alat bantu pemegang benda silindris, maka hasilnya juga tidak senter/presisi benda silindris tersebut. Untuk mencegah hal tersebut terjadi diperlukan pengecekan mesin, alat ukur yang diguakan serta hal-hal yang mendukung untuk pengerjaan blok-v tersebut.

Rumusan Masalah
1.      Apasajakah standar pengoprasian mesin skrap?
2.      Apasajakah alat-alat pendukung pembuatan blok-v menggunakan mesin skrap?
3.      Bagaimanakah proses pembuatan blok-v menggunakan mesin skrap?

Tujuan
1.      Agar mahasiswa mengetahui pengoprasian serta pemanfaatan mesin skrap sebagai alat produksi
2.      Mendeskrip standar pengoprasian mesin skrap
3.      Mendeskrip alat-alat pendukung pembuatan blok-v menggunakan mesin skrap
4.      Mendeskripsikan proses pembuatan blok-v menggunakan mesin skrap.



BAB II
PEMBAHASAN

Standar Pengoprasian Mesin Skrap
            Dalam sebuah pengoprasian sebuah mesin diperlukan standar-standar yang diperlukan untuk mencegah terjadi kesalahan bahkan lebih dari itu bisa terjadi kecelakaan kerja. Standar dalam pembahasan makalah ini yaitu standar pengoprasian dalam menggunakan mesin sekrap. Mesin sekrap merupakan mesin ketap atau serut merupakan mesin yang dapat mengerjakan bidang-bidang rata, cekung maupun cembung pada posisi mendatar maupun miring. Standar pengoprasiannya sebagai berukut:
  1. Gunakan APD yang sesuai dengan penggunaan mesin sekrap
  2. Pastikan tidak ada benda di atas mesin maupun didepan eretan pahat sehingga menghalangi gerakan mesin
  3. Pastikan mesin sudah terhubung dengan arus listrik
  4. Pada tombol emergensi posisikan pada posisi bebas
  5. Selanjutnya tekan tombol saklar on atau tuas saklar on pada mesin
  6. Untuk mematikan tekan tombol saklar off atau tuas saklar off pada mesin
  7. Bersihkan mesin setelah digunakan.

Alat-alat Pendukung Pembuatan Blok-V Menggunakan Mesin Skrap
            Mesin sekrap pada umumnya dapat mengerjakan dengan pengerjaan rata. Untuk pengerjaan bentuk profil seperti; bentuk lengkung atau radius, alur, alur-v, alur ekor burung, diperlukan bentuk pahat yang sesuai dengan pengerjaan bentuk atau alur yang diharapkan. Sama juga hal-nya dengan dengan pembuatan blok-v yang menggunakan mesin sekrap diperlukan alat-alat yang mendukung untuk pembuatan blok-v tersebut. Berikut ini adalah alat-alat pendukung pembuatan blok-v:
  1. APD sesuai dengan penggunaan mesin sekrap
Alat Pelindung Diri (APD) merupakan hal yang wajib diperhatikan, karena itu merupakan alat keselamatan kerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Contoh APD yang diperlukan yaitu; kaca mata, penutup telinga, sepatu safety, baju kerja, appron, masker.
  1. Mesin Sekrap Horizontal
Dipembahasan ini yang digunakan adalah mesin sekrap horizontal dapat mengerjakan benda-benda yang rata seperti contoh dalam hal ini yaitu pembuatan blok-v. Mesin sekrap dapat diatur langkah pemakanannya sesuai kebutuhanm dengan cara mengatur tuas yang tersedia di mesin tersebut.
  1. Alat Ukur
Proses pemesinan tidak luput dengan alat ukur. Pada pembuatan v-blok alat ukur yang digunakan antara lain yaitu; jangka sorong dan high gauge. Sebagai alat ukur high gauge bisa untuk menggores benda kerja. Pada ujung high gauge terdapat baja keras yang fungsinya untuk mengores atau menggambar di permukaan benda kerja sebagai batasan untuk proses pemakanan pada mesin sekrap.
  1. Kunci-Kunci Pendukung Pengoprasian Mesin Sekrap
Penggunaan kunci pada mesin sekrap sangatlah diperlukan untuk membuka baut atau mur yang terdapat pada mesin sekrap. Sebagai contoh untuk membuka dan mengikat pahat pada eretan pahat.
  1. Pahat HSS, Pahat Kasar dan Finising
Pahat dalam pembuatan blok-v diperlukan untuk penyayatan benda kerja serta membentuk benda kerja tersebut sesuai dengan keinginan.  Pahat yang diperlukan yaitu pahat kasar untuk pemakanan kasar dan pahat finising untuk proses finising.
  1. Ragum
Dalam pengerjaan di mesin sekrap untuk memegang, menjepit atau mencekam benda kerja diperlukan ragum. Jenis-jenis ragu sangat bervariasi sesuai kebutuhan.
  1. Palu Karet
Palu karet sebagai alat bantu untuk memposisikan benda kerja dalam posisi senter yaitu dengan cara mengketuk-ketuk benda kerja. Palu karet yaitu palu dari bahan karet sehingga jika diketukkan tidak merusak benda kerja
  1. Benda Kerja Baja ST 37 dengan Dimensi 17x17x20cm
Blok-v memerlukan material baja st37, sehingga lebih kuat untuk menjepit bendakerja dan lebih ringan untuk dikerjakan di mesin sekrap dengan menggunakan pahat HSS. Spesifikasi yang digunakan yaitu dengan dimensi 17x17x20cm dan 900 untuk sudut V.
  1. Cairan Pendingin (Minyak Dromus)
Cairan pendingin atau minyak dromus dalam proses pemesinan berperan untuk mendinginkan benda kerja dan untuk menghindari pahat cepat aus akibat terlalu panas menyayat benda kerja. Prosses finising juga dianjurkan untuk menggunakan minyak dromus, karena untuk memperoleh hasil yang halus pada permukaan benda kerja.

Proses Pembuatan Blok-V Menggunakan Mesin Skrap Horizontal
            Pembuatan blok-v menggunakan mesin skrap membutuhkan langkah-langkah yang berurutan untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Proses pembuatan diawali menyetel mesin sampai proses pemakanan benda kerja berikut ini adalah proses atau langkah-langkah pembuatan blok-v:
  1. Gunakan APD yang sesuai dengan pengerjaan mesin sekrap
  2. Pastikan mesin sekrap layak digunakan
  3. Siapkan alat-alat dan material yang mendukung untuk proses pengerjaan blok-v dengan menggunakan mesin sekrap
  4. Proses menggores (menggambar) benda kerja dengan high gauge
    1. Siapkan benda kerja dengan ukuran 17x17cm dengan panjang 20cm
    2. Pastikan benda kerja sudah rata semua dan siap diproses
    3. Lihat gambar kerja (lihat lampiran 2)
    4. Siapkan high gauge sebagai penggores permukaan benda kerja, selain high gauge bisa juga m/enggunakan penggores
    5. Goreskan ujung high gauge atau penggores pada benda kerja, sehingga membentuk gambar blok-v (lihat lampiran 3)


  1. Pemasangan benda kerja pada ragum untuk pengerjaan bentuk alur-v
    1. Pastikan benda sudah digores atau digambar sesuai dengan benda kerja
    2. Siapkan ragum dan pasangkan pada meja mesin sekrap, pastikan ragum terikat dengan kuat
    3. Pastikan posisi ragum pada meja mesin bisa dijangkau oleh pahat
    4. Pasangkan benda kerja pada pada ragum
    5. Jangan memasang benda kerja terlalu dalam yang berakibat goresan atau gambar bentuk alur-v teralang oleh ragum
    6. Pastikan benda kerja tidak miring saat dipasangkan pada ragum dan pastikan benda kerja terjepit dengan kuat pada ragum
  2. Pasangkan pahat pada tool post di eretan pahat mesin sekrap (lihat lampiran 4), bila perlu gunakan holder pahat untuk mesin sekrap
  3. Pastikan pahat yang terpasang tidak terlalu panjang yang mengakibatkan pahat cepat patah dan juga tidak terlalu pendek
  4. Proses pengerjaan bentu alur-v (pengerjaan kasar)
    1. Pastikan semua perintah yang sebelumnya sudah disisapkan
    2. Alat potong atau pahat sudah terasah dan semua alat yang digunakan siap digunakan
    3. Posisikan pahat pada permukaan benda kerja dan posisiskan skala nonius posisi nol (0) pada eretan pahat
    4. Untuk memposisikan pahat pada permukaan benda kerja, pengaturan dilakukan pada tuas panjang langkah dan eretan pahat (lihat lampiran 5)
    5. Mundurkan badan mesin dengan meggeser tuas posisi pahat, posisi nol (0) pada pahat tidak berubah
    6. Makankan benda kerja pada pahat dengan memutar eretan meja sehingga meja akan naik 1—3 mm untuk melakukan pemakanan
    7. Jika perintah diatas sudah dilakukan,bebaskan tomol  hidupkan mesin untuk pembuatan alur-v, maka benda kerja akan tersayat mengikuti gerak mesin maju—mundur,
    8. Makankan bendakerja mengikuti batasan garis yang sugah tergores, sehingga akan terbentuk alur-v bentuk kasar (lihat lampiran 6)
    9. Jika diperlukan gunakan gerak otomatis pada tuas otomatis lihat lampiran 7). Jangan lupa menggunakan pendingi atau minyak dromus agar pahat tidak cepat tumpul.
    10. Matikan mesin dan amankan dengan menekan tombol emergensi jika selesai mengerjakan
  5. Proses pengerjaan bentu alur-v (pengerjaan finising)
    1. Biarkan benda kerja pada ragum setelah melakukan penyayatan kasar
    2. Jauhkan pahat dari benda kerja dengan memutar eretan pahat
    3. Lepaskan pahat kasar dan ganti dengan pahat finising, jangan memasang pahat terlalu panjang dan juga terlalu pendek, bila perlu gunakan holder pahat mesin sekrap
    4. Pastikan pahat terikat dengan kuat pada eretan pahat
    5. Miringkan eretan pahat sebesar 450 ke arah kanan dengan cara mengendorkan kunci yang melekat pada eretan pahat, kencangkan kembali jika sudah dimiringkan (lihat lampiran 8)
    6. Atur langkah pahat untuk memposisikan pahat bersentuhan dengan benda kerja dan set nol (0) pada skala nonius eretan pahat jika sudah bersentuhan
    7. Jika suda pada posisi nol (0) jauhkan kembali pahat pada benda kerja tetap pada posisi nol (0)
    8. Sayatkan benda kerja dengan memutar eretan pahat  sebesar 1—2 mm
    9. Bebaskan tombol emergensi dan hipkan mesin maka benda kerja akan tersayat
    10. Penyayatan dibatasi oleh garis yang sudah tergores atau tergambar pada benda kerja sehingga akan memudahkan proses penyayatan
    11. Gunakan kombinasi eretan meja dan eretan pahat untuk pemakanan miring
    12. Jika sudah selesai gunakan cara yang sama untuk melakukan penyayatan sisi sudut kiri, dan hasilnya seperti ini
(lihat lampiran 9)
    1. Matikan mesin dan tekan tombo emergensi jika sudah melakukan pengerjaan
  1. Pemasangan benda kerja pada ragum untuk pengerjaan bentuk alur-u
    1. Lepaskan benda kerja yang sudah melalui proses pembuatan alur-v
    2. Pastikan benda sudah digores atau digambar sesuai dengan gambar kerja
    3. Pasangkan benda kerja pada pada ragum
    4. Jangan memasang benda kerja terlalu dalam yang berakibat goresan atau gambar bentuk alur-u teralang oleh ragum
    5. Pastikan benda kerja tidak miring saat dipasangkan pada ragum dan pastikan benda kerja terjepit dengan kuat pada ragum
  2. Proses pengerjaan bentu alur-u (pengerjaan kasar)
    1. Lepaskan pahat finising dan ganti dengan pahat kasar, pemasangan jangan terlalu panjang dan pendek, pastikan sudah terikat dengan kuat
    2. Posisikan pahat menyentuh benda kerja dan set nol (0) pada skala nonius eretan pahat
    3. Jauhkan pahat dari benda kerja, dan sayatkan pahat ke benda kerja 1—3mm dengan cara memutar eretan pahat, bisa juga dengan menggunakan eretan meja naik— turun
    4. Bebaskan tombol emergensi dan  hidupkan mesin, maka benda akan tersayat
    5. Sayatkan benda kerja dengan menggeser secara perlahan eretan lintang meja mesin atau dengan menggunakan tuas otomatis gerak meja
    6. Gunakan batasan garis atau goresan yang telah dibuat untuk memudahkan proses penyayatan
    7. Proses penyayatan gunakan minyak pendingin atau minyak dromus agar pahat tidak cepat tumpul
    8. Sisakan 1—2 mm sebelum mencapai garis batas untuk proses finishing
    9. Lakukan cara yang sama untuk membuat alur–u pada sisi yang sudah dibuat sehingga menjadi seperti ini (lihat lampiran 10)
    10. Jika selesai matikan mesin dan tekan tombol emergensi

Hasil Akhir Pembuatan
            Hasil akhir pembuatan dalam pembuatan blok-v lakukan pembersiahan serpih-serpih yang masih menempel pada benda kerja dengan menggunakan kikir, agar sisi-sisi benda kerja tidak tajam. Untuk penggunaan mesin sekrap jika suda digunakan bersihkan mesin dari beram-beram yang masih menempel pada mesin. Jangan lupa memberikan lapisan minyak pada bagian mesin yang layak dilapisi minyak.



















BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
            Mesin sekrap merupakan mesin yang dapat mengerjakan bidang-bidang rata. Mesin sekrap dapat mengerjakan benda yang namanya blok-v yang digunakan sebagai alat bantu memegang benda kerja berbentuk silindris. Blok-v biasa digunakan pada mesin frais. Dalam pembuatan blok-v digunakan beberapa alat pendukung pembuatan blok-v seperti: alat ukur, pahat, mesin sekrap dan yang lainnya. Pembuatan blok-v dapat memerlukan cara khusus untuk membentuk alur-v pada blok-v yaitu dengan memiringkan eretan pahat sebesar 450 sisi kanan dan 450 sisi kiri sehingga alur blok-v membentuk sudut 900.

Saran
             Penggunaan mesin sekrap gunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan peggunaan mesin sekrap. Pemasangan pahat pada mesin sekrap sebaiknya menggunakan holder tambahan supaya jangkauan pahat dan benda kerja lebih dalam untuk melakukan penyayatan serta menghindari pahat cepat patah akibat terlalu panjang pemasangannya. Dalam penggunaan mesin sekrap pastikan jika selesai menggunakan bersihkan mesin dari serpihan sayatan yang masih terdapat pada mesin. Laspisi minyak pada bagian-bagian mesin yang layak dilapisi minyak agar mesin tahan lama.


Daftar Rujukan

Widarto dkk. 2008. Teknik Pemesinan (volume 1). Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Widarto dkk. 2008. Teknik Pemesinan (volume 2). Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.




Lampiran 1

BLOK-V









Lampiran 2




Lampiran 3







Lampiran 4

Sumber gambar: (Widarto dkk. 2008: 275)

Lampiran 5





Sumber gambar: (Widarto dkk. 2008: 276)


Lampiran 6
Pemakanan kasar alur-v

Lampiran 7

Sumber gambar: (Widarto dkk. 2008: 270)




Lampiran 8

Benda Kerja
 
Sumber gambar: (Widarto dkk. 2008: 276)

Lampiran 9

Lampiran 10

Benda Kerja
 

Sumber gambar: (Widarto dkk. 2008: 276)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar